Selasa, 08 November 2011

Penghianat lu..!

Braakkk..!!

Bela menggebrak meja dengan segenap hatinya. Matanya menatap tajam ke arah qilla yg sontak berdiri menatap bella dengan pandangan antara kaget dan heran. Spontan saja isi sekeliling restoran mengalihkan perhatiannya pada dua siswi SMA itu.

Tangan bella mengepal gemetar. Entah karna menyesal dan malu, atau menahan marahnya.

"Duduk bell, loe malu maluin kita" suruh qilla.

"Tega lu ya qill" umpat bella dengan suara tertahan sepelan mungkin. Diturutinya juga perintah qilla untuk duduk kembali.

"Gue kudu gimana lagi biar lu percaya kalo gue gak pacaran sama alva bell?"

"Udah deh gk usah ngeles, gue liat dengan mata kepala gue ndiri kalo lu kissing sama dia tadi malem"

"Owh God, beell, plis deh, udah berapa kali gue jelasin dia yang nyium gue. Di kening, bukan di bibir."

"Dan elu gak nolak" potong bella cepat.

"Gue kan udah bilang kejadiannya cepet banget bell"

"Halaah.. penghianat lu..!" bella menyambar tasnya dan berjalan menjauh keluar dari restoran secepat mungkin.

"Bell..!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar