Malam ini, sesuai rencana, alva dan qilla berjalan menuju taman kota, mencari jangkrik untuk bahan tugas kelompoknya. Qilla sudah mati matian membujuk bella agar mau menemaninya. Bukan karna bella lihai dalam hal menangkap jangkrik, tapi lebih dikarenakan qilla risih berduaan dengan cowok yang selalu membuat mood-nya kabur kaburan. Kalau saja bella tidak sedang berada dalam misi suci membantu mamanya mengetik, cewek itu pasti sudah berjingkrak jingkrak kegirangan. Pergi ke taman dengan alva adalah khayalan terindahnya tahun ini.
"Plis deh, ada gitu jangkrik yang tinggal di kota?" omel qilla celingukan. Dan bukan jangkrik yg sedang dicarinya. Sesuatu. Entah apa.
"Hei, elu bukan bos. Cepet cari" suruh alva.
"Lagian ngapain sih jam sepuluh malem baru ngajak beraksi?" tetap manyun, qilla masih celingukan dengan sorot mata serius. Merasa diawasi. Entah oleh siapa, karna nyatanya tak ada orang lain yang berkeliaran di taman itu selain mereka berdua.
"Lu pikir jangkrik mau gitu nongol jam tujuh malem ngamenin brondong brondong yang lagi pacaran?"
"Bikin galau aja. Makhluk apa sih yang lagi ngawasin gue?"
Alva menoleh. "Gue juga lagi galau"
Qilla pun terpaksa menoleh. Dan sok mendesah bosan. "Sebenernya, gue gak peduli. Ini biar gak sepi aja gue nanya, galau kenapa?"
"Mikirin cara yang ampuh buat nembak elu" alva berkedip genit.
Qilla mencibir dan memutar bola matanya. Dan akhirnya berkonsentrasi mencari buruannya."Di taman kota yang boros lampu kayak gini bisa nongol vampir gak sih?" tanyanya dengan tampang serius tapi gak nyambung.
Akhirnya, setelah melewati proses pencarian selama dua jam, alva dan qilla sukses membawa dua ekor jangkrik. Keduanya memutuskan untuk kembali dan tidak menggenapi 5 ekor seperti yang diminta bu elly.
Qilla berkali kali menoleh kebelakang saat feeling bahwa ada yang sedang mengawasi gerak geriknya makin kuat. Mereka sengaja berjalan kaki karna kebetulan rumah qilla hanya berjarak beberapa meter saja dari taman itu. Alva pun tak kalah gelisah. Entah apa yang dipikirkannya.
Tepat didepan pagar rumah qilla saat alva menghentikan langkah kakinya.
"Loe gak gue ajak mampir ya, udah malem. Gak enak ma tetangga." qilla memandang motor alva yang terparkir di terasnya.
"Qil.." ragu dan tertahan, alva menatap mata qilla dalam dalam "makasih ya.."
Detik berikutnya, kecupan alva sukses mendarat di kening cewek yang langsung menunjukkan ekspresi terkejutnya.
BRAAKKK..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar